Kamis, 19 April 2018

Januari. Awal Tahun Dengan Luka.

Purwakarta, 29 Juni 2018

Back to my blog.
Hai.
Hehe.

Aduh mau nulis apa ya? Udah lama gak ngetik-ngetik panjang terlalu sibuk dalam kenangan masalalu u,u

Hahaha lucu baca judul "Januari. Awal tahun dengan luka" , soalnya ini bulan Juni wkwk.
Jadi kenapa baru bisa buat blog klarifikasi antara hubungan aku dan dia? Alesannya simpel sih, dulu aku masih bersedih.

Okeee. Di sini aku bakal mengklarifiksi hubungan aku sama dia yang telah kandas. Dan beberapa pertanyaan dari teman².
"Bagaimana caranya ikhlas dengan kejadian itu?"

Iya seperti dijudul Januari. Awal Tahun Dengan Luka.
Cerita dimulai Januari. Saat aku sudah seutuhnya ada di Purwakarta, ternyata sudah mulai ada beberapa ketidaksetujuan antara aku sm dia.
Dari mulai kita jarang chatan, kita jarang ketemu padahal satu kota Purwakarta dan ada alesan yg kuat kenapa kita tidak bisa bertemu *mohon netizen jangan nanya alesannya kenapa wkwk*

Dan benar dalam berhubungan yg paling inti adalah komunikasi. Aku mohon kepada kalian jangan menyepelekan komunikasi. Itu penting. Catat.

Jarang chatan, jarang ketemu, sekali ketemu bertengkar dan hal lain apapunnya yg menimbulkan kita tidak satu tujuan lagi. Susah kan dalam hubungan kita berbeda tujuan?
Karna awalnya hubungan itu satu tujuan, yaitu hidup bersama dengan kata "sah".

Selama 3minggu kita berargumen tidak ada kelarnya. Yang mungkin itu ngebuat aku gak nyaman, aku pertahanin tapi ternyata sia-sia.

Aku tidak akan menceritakan secara detail apa yang terjadi, tepatnya di tanggal 29 Januari 2018 dia bilang hal yang semua benci dalam pasangan dengan alesan yang tidak masuk akal.
Lalu dengan simpel aku jawab : " Aku terima putusnya tapi aku tidak terima alesannya"

Setelah itu aku pergi, terburu-buru dan setelah dijalan aku berhenti "Hp mana?"
Aku kembali ke dia, ternyata hp tidak ada, dicari dijalan takut jatuh dan tidak ada.
Aku lemes, ini mau mikirin mana dulu. Hp atau kejadian tadi?
Jadi kalian merasakan tidak sedihnya gimana?

Dia mengantarkan aku pulang.
Dia pulang sendiri jalan kaki.
Kita berdebat.
Hape ilang.
Ada yang nemu akhirnya,
Dan hp kembali.

Singkat cerita, aku tidak akan menjabarkan ceritanya itu disini *netizen jangan nanya lagi wkwk*

Lost contact. Itulah kita sekarang.
Jangan tanyakan berapa lama aku harus ikhlas dalam hal itu karna dalam masa menuju ikhlas aku melewati banyak luka, dan itu adalah hubungan terlama aku selama berpacaran.

Tapi ada fakta kenapa semua itu terjadi.
*Mungkin ada beberapa sifat aku yg dia tidak suka.
*Dia bukan terbaik bagi aku.
*Aku bukan terbaik bagi dia.
*Dia merubah aku tuk menjadi lebih baik dalam kepergian dia.
*Dia bahagia bersama pilihannya.

Jangan tanyakan kangen atau tidaknya itu akan berakibat salahpaham.
Tapi dia adalah mantan yang ngebuat aku intropeksi diri, terimakasih atas kepergiaannya luka dan kecewa itu jadi sumber awal bahwa jadi wanita kuat itu tidak mudah ;)

Bagaimana caranya bisa terbiasa tanpa dia setelah putus?
*Berdo'a kepada Yang Maha Kuasa
*Isi waktu bersama teman-teman
*Curhat kepada sahabat
*Isi aktivitas dengan bermanfaat
*Jalan-jalan bersama sahabat (ini sih andalan aku bgttt)

Hahahaha. Itu adalah review tentang hubungan aku sama dia.
Jangan ada yang bilang aku gagal moveon gara-gara nulis ini, karena aku bisa nulis ini pasti udah ikhlas.

Eh btw bagi kalian yang baca ini, dan tau dia adalah siapa. Tolong sampaikan Minal'aidzin Walfa'idzin, Mohon Maaf atas rasa sakit yang telah dibuat sama mantan cantik ini (wkwk=D) Semoga bahagia selaluuuu.

Thankyouu.
Mohon maaf bila ada kata kurang berkenan dan pihak yg tersinggung, ini cuma ulasan saja tidak ada niatan buat menyindir, menyinggung, atau sejenisnya.

Happy Weekend.